Konfigurasi BIOS Pada Komputer
Sunday, September 23, 2018 Add Comment
Konfigurasi BIOS Pada Komputer - BIOS (Basic Input Output System) merupakan perangkat lunak komputer yang berfungsi mengatur seluruh konfigurasi sistem komputer saat pertamakali dijalankan.
Kinerja BIOS antara lain:
a) Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras
b) Memuat dan menjalankan sistem operasi
c) Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
d) Membantu SO dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Service.
Saat pertamakali komputer dinyalakan sebenarnya komputer melakukan pengecekan terlebih dahulu yang biasa disebut POST BIOS (Power On Self Test), Proses ini berjalan singkat, sesaat sebelum komputer booting memuat (load) sistem operasi Windows. Proses POST (umumnya) akan muncul dilayar seperti gambar ini.
BIOS tersusun dari komponen, yaitu BIOS Setup, Driver, dan Bootstraper. Program BIOS disimpan di dalam chip ROM (Read Only Memmory), untuk komputer modern sekarang rata-rata menggunakan FlashROM yang dapat di Update menggunakan software Flash BIOS Programmer.
Setting BIOS
a. Layar Menu BIOS
Menu BIOS terdiri dari beberapa macam yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, adapun bentuk tampilan menu BIOS dapat berbentuk vertikal maupun horisontal. Untuk melakukan setting BIOS dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan otomatis: (1) melakukan setting konfigurasi BIOS mode Auto, BIOS akan memberikan setting paling standar untuk motherboard. (2) setting konfigurasi BIOS mode manual.
BIOS akan (berusaha) mengikuti setting sesuai kehendak user. Biasanya user memasukkan parameter-nilai setting secara manual untuk mendapatkan kualitas kinerja yang optimal dari semua hardware yang terpasang pada motherboard.
3. Fitur BIOS
Beberapa Fitur yang ada dalam menu BIOS diantaranya:
a. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.
b. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi Komputer, yaitu HDD Power Down dan VGA Active Monitor.
c. PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
d. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
e. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
f. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS.
g. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS.
h. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
i. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
j. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi
setup dan keluar dari setup BIOS.
k. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
4. Update BIOS
a. Update BIOS dilakukan dalam situasi sebagai berikut:
1) Berusaha memperbaiki problem sistem hardware komputer
2) Meningkatkan performa kinerja sistem terutama dalam kaitannya menangani hardware baru
3) Mengganti sistem operasi, processor, modul RAM dimana BIOS-lama tidak mendukung suatu konfigurasi (hardware) baru yang akan diterapkan.
b. Sebelum meng Update BIOS, perlu diperhatikan:
1) Cek versi BIOS pada Laptop
2) Langkah pertama yang dilakukan sebelum proses update BIOS adalah cek versi BIOS Laptop. Masukkah perintah “msinfo32” tanpa tanda kutip pada search bar di Windows 7/Vista atau pada menu RUN di Windows XP
3) Cek versi BIOS terbaru di vendor Motherboard
Vendor Motherboard biasanya selalu menyediakan update untuk BIOS-nya langkah selanjutnya adalah cek versi terbaru BIOS di vendor motherbard yang Anda pakai
4) Jangan lupa untuk membaca File Read Me
Setiap vendor mempunyai cara dan teknik berbeda dalam proses update BIOS, karena itu baca secara teliti file Read Me yang disediakan oleh vendor motherboard tersebut.
5) Proses Update BIOS
Saat ini proses Update BIOS dilakukan dengan cara yang lebih mudah, Anda tinggal download Update BIOS terbaru dalam bentuk file .exe, close/ tutup semua program yang sedang berjalan kemudian double klik file .exe tersebut, reboot dan tunggulah sampai proses update berjalan.
0 Komentar